Selama Ramadhan, Bukit Soeharto Nampak Gemerlap Dipenuhi Lampu Warna Warni

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

Sebagaimana diketahui terletak di kawasan perbukitan yang dikelilingi lembah dan sungai, Bukit Soeharto awalnya hanyalah sebuah bukit biasa yang masuk kawasan pengelolaan Perhutani.

Sekitar tahun 1978 silam, Presiden Soeharto pernah singgah ke bukit ini untuk melakukan kegiatan penghijauan atau reboisasi yang ditandai dengan pendirian monumen Soeharto. Sehingga sejak saat itu lah bukit ini dinamai Bukit Soeharto.

Sempat terbengkalai dan kurang terawat selama bertahun-tahun, sekitar tahun 2019 lalu Yayasan Damandiri, yang merupakan yayasan bentukan Pak Harto, akhirnya melakukan penataan melalui program Desa Cerdas Mandiri Lestari (DCML).

Diresmikan oleh Ketua Yayasan Damandiri, Letjen TNI Purn Sugiono pada Juni 2021 lalu, Bukit Soeharto pun disulap menjadi objek wisata keluarga yang menarik, sekaligus menjadi pusat kuliner bagi para pelaku UKM di desa Badegan dan sekitarnya.

Sejumlah anak siswa PSHT menggelar kegiatan berupa Tadarus dan pembacaan Al-Qur’an di kawasan wisata Bukit Soeharto Sabtu (09/04/2022). Foto: Jatmika H Kusmargana

Di samping mampu menjadi pengingat generasi saat ini akan sosok presiden RI ke 2 HM Soeharto, keberadaan objek wisata ini juga terbukti mampu mengangkat dan mengembangkan potensi wisata serta ekonomi di desa Badegan dan sekitarnya.

Pasalnya, meski tergolong baru, namun Bukit Soeharto yang dikelola oleh Koperasi Jaya Mandiri Sejahtera ini telah mampu menjadi objek wisata alternatif populer di kabupaten Ponorogo, yang mampu menarik minat ribuan pengunjung.

Yang pada akhirnya keberadaan Bukit Soeharto ini diharapkan mampu mengatasi persoalan kemiskinan yang ada di desa Badegan, sebagaimna tujuan program DCML yang telah dicanangkan Yayasan Damandiri di salah satu desa binaannya ini.

Lihat juga...