Rusia dan Ukraina Sebut Mereka tidak Berhasil Buat Terobosan dalam Perundingan

MOSKOW/KIEV — Rusia dan Ukraina mengatakan mereka tidak berhasil membuat terobosan apa pun dalam satu hari selama melakukan perundingan dengan para pejabat Prancis dan Jerman soal upaya mengakhiri delapan tahun konflik separatisme di Ukraina timur.

Pembicaraan tanpa kemajuan itu menandai kemunduran upaya untuk menyelesaikan krisis Ukraina yang meluas.

Dalam krisis tersebut, Rusia telah mengerahkan lebih dari 100.000 tentara ke daerah-daerah dekat perbatasan dengan Ukraina sehingga memicu kekhawatiran soal kemungkinan perang.

Utusan Rusia Dmitry Kozak mengatakan kepada pers setelah pertemuan di Berlin, Jerman, pada Kamis (10/2) berakhir bahwa pembicaraan itu tidak mungkin bisa menyelesaikan perbedaan pandangan antara Rusia dan Ukraina menyangkut perjanjian 2015.

Perjanjian itu ditujukan untuk menghentikan pertempuran antara para separatis pro Rusia dan pasukan pemerintah Ukraina.

“Kami tidak berhasil menyelesaikan masalah ini,” katanya.

Utusan Ukraina Andriy Yermak, sementara itu, mengatakan tidak ada terobosan yang dicapai, namun kedua pihak sepakat untuk meneruskan perundingan.

“Saya berharap kami dapat bertemu lagi segera dan melanjutkan negosiasi ini. Semuanya punya tekad untuk mencapai hasil,” kata Yermak.

Konflik di wilayah Donetsk dan Luhansk yang memisahkan diri, yang keduanya dikenal sebagai Donbass, masih membara kendati ada gencatan senjata secara samar-samar.

Menurut Ukraina, sudah 15.000 orang tewas sejak 2014.

Pada 2015 di ibu kota Belarus, Minsk, para perwakilan dari Rusia, Ukraina, Organisasi Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE), serta dua wilayah yang memisahkan diri itu menandatangani sebuah perjanjian berisi 13 poin.

Lihat juga...