Presiden Minta Induk Usaha BUMN Pariwisata Harus Gesit dan Lincah
JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan induk usaha (holding) BUMN sektor pariwisata harus gesit, lincah dan profesional dalam menjalankan bisnis, jangan malah terjebak dalam permasalahan-permasalahan lama.
“Holdingisasi ini harus membuat holding BUMN pariwisata menjadi gesit dan lincah serta profesional karena kunci ini, membuat tata kelola menjadi lebih efisien dan lebih simpel dan sederhana, dan jangan sampai justru muncul keribetan-keribetan baru, atau memindahkan persoalan-persoalan lama ke bentuk persoalan-persoalan baru,” kata Presiden Jokowi saat meluncurkan InJourney Holding Pariwisata dan Pendukung, di Pantai Kuta Mandalika, Lombok Tengah, NTB, Kamis.
Ia menuturkan kunci untuk bergerak lebih maju adalah perbaikan manajemen dan tata kelola untuk mengoptimalkan potensi pariwisata Indonesia yang begitu besar.
“Tadi disampaikan oleh Menteri Erick (Menteri BUMN Erick Thohir), perjalanan domestik ini mencapai 330 juta perjalanan, 330 juta. Ini potensi yang besar sekali, jangan diambil oleh negara lain. Masih jauh sekali dengan wisatawan mancanegara yang mencapai hanya 17 juta perjalanan, meskipun ini juga penting,” ujarnya.
Di 2022, kata Presiden, Indonesia mendapatkan potensi peningkatan kunjungan wisata karena menjadi tuan rumah berbagai perhelatan internasional seperti MotoGP 2022 pada Maret 2022 dan Konferensi Tingkat Tinggi G20 pada November 2022. Hal tersebut membuat seluruh “mata dunia” menatap ke Indonesia.
Karena itu, momentum pariwisata tersebut harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Salah satu caranya dengan mempersiapkan sebaik mungkin 10 destinasi pariwisata super prioritas di Indonesia.