Unhas: Rompi Anti Peluru Karya Mahasiswa Masuk Tahap Pengembangan
Para tim peneliti yang terdiri Muhammad Syahid, Rudi dan Azwar Hayar telah membangun komunikasi dengan Panglima Divisi III Kostrad sebagai mitra penelitian dan sebagai calon pengguna untuk hilirisasi produk.
Sementara itu, Rudi selaku inovator menjelaskan rompi anti peluru yang digunakan untuk melindungi tubuh dari serangan mematikan, saat ini lebih banyak menggunakan material yang dikembangkan dengan bahan logam, serat kevlar dan serat aramid.
Rompi anti-peluru dapat dibedakan menjadi dua tipe, yaitu soft body armour (Kaliber 9 mm) dan hard body armour (di atas kaliber 9 mm).
Pada penelitian awal, Rudi mengembangkan dua material dengan menguji simulasi metode elemen atau uji simulasi numerik yang dilakukan dengan menggunakan peluru kaliber 9 mm pada kecepatan 343 meter/detik.
Juga dilakukan uji balistik di Markas Divisi III Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) dengan menggunakan pistol tipe G2 buatan Pindad.
Sebelumnya, telah dilakukan penelitian awal dengan mengembangkan material Carbon Fiber Reinforced Polimer (CFRP) untuk panel bahan rompi anti peluru soft body armour.
Pada tahap awal ini, uji coba yang dilakukan oleh Divisi III Komando Strategis Angkatan Darat (Kostrad) menunjukkan hasil yang memuaskan. [Ant]