Petani Sesalkan Terhentinya Pengerjaan Normalisasi Kali CSH
BEKASI – Petani di Utara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, menyesalkan terhentinya proses normalisasi aliran Kali Cikarang Srengseng Hilir (CSH), yang sedianya diharapkan bisa mendukung irigasi pertanian. Dana operasional dari pemerintah setempat mandek tanpa ada kejelasan, sehingga menyisakan pengerjaan normalisasi sejauh 5 kilometer.
“Pengerjaan tersisa 5 kilometer lagi, dan 29 kilometer yang baru selesai. Pekerjaan berjalan 90 hari dengan rincian biaya Rp183.145.000. Dari jumlah itu, biaya bantuan hanya Rp160.000.000,” ungkap Ustad Jejen, koordinator petani dari 23 desa di wilayah Utara Bekasi, Senin (27/12/2021).
Dikatakan, normalisasi Kali CSH terhenti tepat di wilayah desa Sukamanah, Sukatani dan Desa Karang Sentosa Karang Bahagia. Dampaknya adalah jika debit air di Kali CSH naik, wilayah itu kerap banjir. Selain itu juga terlihat tumpakan sampah di jembatan Gelap dan Pintu Air Pasar Sukatani.
Menurutnya, saat ini tim Penggerak Gotong Royong (PGR) terus bergerak mencari sumbangan sukarela di jalan, untuk biaya operasional eskavator.
Selain mencari sumbangan langsung di jalan PGR, juga menarik iuran swadaya untuk meneruskan pekerjaan normalisasi yang hanya tinggal 5 kilometer lagi tersebut.

“Ini menjadi catatan akhir tahun 2021, janji manis pemerintah Kabupaten Bekasi yang digembar-gemborkan di media akan melakukan normalisasi Kali CSH sampai tuntas, tersisa 5 kilometer. Ini unik, sebenarnya,” jelas Ustad Jejen.