Petani di Lamsel Percepat Pengolahan Lahan Agar Bisa Tanam Serentak

Editor: Koko Triarko

Wagiman menyebut, lahan seluas setengah hektare sudah siap untuk proses penanaman. Sebelum proses penanaman, ia akan melakukan penghalusan dan menggaris petak untuk penanaman sistem jajar legowo.

Pemanfaatan air dari siring alam dengan memakai bendungan alam selanjutnya akan digunakan petani di bagian bawah. Setelah proses penyiapan lahan, ia menyebut aliran air akan dikeringkan untuk menghilangkan hama keong mas.

Wagiman menyebut, pembagian air menjadi salah satu kearifan lokal petani setempat. Penanaman serentak padi dilakukan petani untuk menghindari hama. Sebab, berdasarkan pengalaman petani penanaman padi tidak serentak berimbas populasi hama meningkat. Peningkatan populasi hama kerap terjadi pada hama tikus, walang sangit dan burung pipit. Penanaman serentak menjadi salah satu cara untuk meminimalisir hama.

“Pembagian air sejak masa pengolahan lahan, jadi salah satu cara untuk menyeragamkan masa tanam,” ulasnya.

Pemanfaatan air menggunakan mesin pompa, tetap akan dilakukan saat padi telah ditanam. Meski memasuki masa tanam rendengan atau penghujan, ia menyebut tetap menyiapkan selang pompa. Pengairan dengan sistem sedot dari siring alam dilakukan setelah tanaman padi memasuki usia dua pekan. Pengeringan saat awal masa tanam bertujuan mencegah serangan hama keong mas.

Agustian, salah satu penyedia jasa traktor, mengaku permintaan pengolahan lahan meningkat. Sejak awal Desember, petani mengejar masa tanam serentak. Pasokan air dimaksimalkan untuk mengolah lahan, sebagian dengan memanfaatkan pompa air.

Penggunaan mesin traktor menjadi salah satu cara mempercepat proses pengolahan lahan. Satu kali pengolahan lahan dengan traktor maksimal dikerjakan dua hari.

Lihat juga...