IHSG Ditutup Menguat 76,14 Poin Dipengaruhi Fenomena “Window Dressing”

JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup menguat dipengaruhi fenomena window dressing.

IHSG ditutup menguat 76,14 poin atau 1,17 persen ke posisi 6.583,82. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 17,94 poin atau 1,93 persen ke posisi 949,49.

“IHSG ditutup menguat di tengah pengaruh faktor global, terutama terkait dengan dinamika penyebaran varian Omicron secara global dan kondisi inflasi. Menguatnya IHSG tampaknya dipengaruhi fenomena aksi window dressing,” tulis Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam ulasannya di Jakarta, Kamis.

Window dressing adalah strategi yang dilakukan oleh manajer investasi maupun perusahaan terbuka untuk mempercantik portofolio atau performa laporan keuangan sebelum ditampilkan kepada para pemegang saham.

Bursa regional Asia relatif beragam di mana pelaku pasar dan investor tampaknya cenderung terbebani tentang varian Omicron dan pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell.

Perusahaan farmasi global kini tengah menyiapkan vaksin untuk menangkal varian Omicron. Novavax Inc salah satu perusahaan farmasi saat ini tengah melakukan uji vaksin.

Sementara itu, Gubernur The Fed Jerome Powell mempertimbangkan pengurangan stimulus moneter yang lebih cepat di tengah inflasi yang tinggi.

Momentum pemulihan dari pandemi menyebabkan tingginya pemintaan masyarakat sehingga menyebabkan inflasi melonjak di seluruh dunia karena ketidaklancaran dalam rantai pasokan.

Dibuka menguat, IHSG sempat melemah sekitar satu jam lalu kembali ke zona hijau hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah berada di teritori positif hingga penutupan bursa saham.

Lihat juga...