Alan Efhendi Pemuda Gunungkidul Sukses Berdayakan Warga Desa Melalui Aloe Vera
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
Di samping menjual produk olahan minuman segar, Alan juga kerap menyetor produk aloe vera mentah ke sejumlah pabrik kosmetik di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Sebulan sekali, ia bahkan bisa memasok produk tersebut hingga mencapai 1-2,5 ton. Jumlah itu ia penuhi dari hasil panennya sendiri serta dari mitra usaha lain di Gunungkidul yang ikut membudidayakan aloe vera karena terinspirasi olehnya.
“Permintaan pabrik sebenarnya sangat besar. Namun saya tidak sanggup memenuhi, karena sampai saat ini lahan budidaya masih terbatas. Tentu, ini sebenarnya merupakan peluang yang bagus bagi warga di sekitar,” katanya.
Sebagai upaya mendorong munculnya pengusaha aloe vera lain di dusunnya, Alan juga melatih para pemuda-pemudi, maupun ibu-ibu KTW mengolah sejumlah produk olahan makanan dari Aloe Vera. Seperti keripik aloe vera, dodol aloe vera, pangsit aloe vera hingga minuman instan/bubuk aloe vera, dan permen aloe vera. Jika kesulitan memasarkan sendiri, Alan akan membantu memasarkan produk mereka.
“Jika saya fokus kembangkan minuman nata de aloe vera, maka warga di sekitar sini saya dorong untuk membuat produk turunan lain aloe vera. Mulai dari saya datangkan praktisi pengolah makanan sebagai pelatih, hingga membantu mengurus ijin usaha serta pemasaran. Harapannya agar dusun Jeruk Legi ini benar-benar bisa menjadi kawasan sentra budidaya dan penghasil produk aloe vera,” katanya.
Jadi pusat wisata edukasi pengolahan aloe vera dari hulu hingga hilir
Siapa sangka, apa yang telah dilakukan Alan di dusunnya ini ternyata mampu menarik perhatian dan menginspirasi banyak orang. Hingga membuat dusunnya, Jeruk Legi kerap didatangi tamu dari berbagai daerah di Indonesia. Selain melihat langsung teknik budidaya aloe vera di pekarangan, mereka juga datang untuk belajar langsung mengolah tanaman berduri itu menjadi produk yang menghasilkan.