15 Guru di Flotim Lolos Seleksi Guru Penggerak
Editor: Koko Triarko
LARANTUKA – Dari 51 orang guru Flores Timur, Nusa Tenggara Timur yang mengikuti seleksi angkatan ke dua, hanya 15 orang yang lolos di seleksi tahap akhir.
Maksimus Masan Kian, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Flores Timur, mengatakan, dari 38 guru yang terlibat, hanya 15 yang lolos.
“Padahal, kuota yang disediakan untuk Kabupaten Flores Timur di angkatan ke dua adalah 38 orang. Setelah pengumuman kelulusan seleksi, 2 orang mengundurkan diri dengan alasan pribadi, sehingga tersisa 13 orang calon guru,” sebut Maksi, sapaannya, Kamis (18/11/2021),
Maksi menyebutkan, para calon guru penggerak ini harus menempuh pendidikan selama 9 bulan sesuai ketentuan, di mana Program Pendidikan Guru Penggerak adalah salah satu program unggulan Kemendibudristek dalam rangka menciptakan transformasi pendidikan di Indonesia.
Dia menjelaskan, untuk masuk dalam program ini para guru harus terdaftar dalam dapodik dan wajib mengikuti beberapa tahap seleksi yang diadakan oleh panitia P4TK Kemendikbudristek.

Menurutnya, Kabupaten Flores Timur mendapatkan kesempatan di angkatan ke dua skala nasional. Dalam proses pendidikan dan pelatihan guru penggerak, banyak hal baru yang diserap melalui alur pembelajaran MERRDEKA (Mulai dari Diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi Antar Materi, dan Aksi Nyata).
“Pembelajaran melalui 2 moda. Moda daring bersama fasilitator pada alur ruang kolaborasi dan instruktur dalam alur elaborasi pemahaman,” jelasnya.