Udang Selingkuh Asli Papua Mulai Dibudidaya

Editor: Makmun Hidayat

JAKARTA — Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) tengah mengembangkan budidaya Cherax albertisii atau yang populer di Papua disebut udang selingkuh, yaitu lobster air tawar salah satu spesies asli wilayah tersebut.

Direktur Jenderal Perikanan budidaya, Tb Haeru Rahayu dalam keterangannya di Jakarta, menyampaikan, udang selingkuh ini sebelumnya hanya dibudidayakan sebagai ikan hias karena keunikan pada bentuknya  dengan warna yang menarik.

Tetapi seiring waktu banyak permintaan di masyarakat akan komoditas ini, sehingga menjadi potensi besar untuk usaha budidaya. Dan hal yang terpenting, sumber daya udang selingkuh ini di alam semakin berkurang, sehingga kegiatan budidaya merupakan solusinya.

“Saat ini, teknologi budidaya udang selingkuh sedang dikembangkan di UPT DJPB yakni di Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Tatelu. Dengan adanya transfer teknologi ke masyarakat, diharapkan udang selingkuh ini ke depan dapat menjadi komoditas yang bernilai ekonomis tinggi dan jadi salah satu andalan perikanan budidaya di Papua,” ungkap Tebe, Senin (4/10/2021).

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) , TB Haeru Rahayu, Senin (4/10/2021). -Foto: M. Amin/HO-Humas KKP

Selain udang selingkuh, BPBAT Tatelu juga telah lama mengembangkan lobster air tawar lainnya, yaitu jenis red claw, dan telah berkembang di masyarakat, yang banyak pembudidaya berhasil mengembangkannya.

“Diharapkan, kegiatan budidaya udang selingkuh juga akan mengalami hal yang sama, mengingat potensinya yang cukup menjanjikan,” tukasnya.

Lihat juga...