Presidensi G20 Indonesia Fokus Pemulihan Pertumbuhan Ekonomi
Upaya itu, lanjut dia, juga dilatari pengalaman Indonesia dalam mengembangkan ekosistem ekonomi digital di Tanah Air.
Menurutnya, Indonesia menjadi salah satu negara yang menggunakan media sosial paling aktif di dunia.
Sekitar 39 persen penduduk merupakan pengguna internet di Asia Tenggara, sementara pertumbuhan ekonomi internet Indonesia diperkirakan akan mencapai 11 persen year-on-year.
“Sebagai negara yang memiliki 202,6 juta pengguna internet dan 170 juta pengguna aktif media sosial, Indonesia memiliki startup teknologi bernilai miliaran dolar di Asia Tenggara,” kata Semuel.
“Negara peringkat nomor 5 dalam jumlah startup tertinggi di dunia. Dengan ekosistem startup yang tumbuh pesat, ekonomi internet Indonesia diprediksi mencapai 124 miliar dolar AS pada tahun 2025,” lanjutnya.
Dirjen Semuel menyatakan, selama pandemi COVID-19, ekonomi internet Indonesia tetap tangguh. Bahkan, dalam menghadapi perlambatan global.
“Selama masa-masa sulit ini, sektor e-commerce tetap menjadi pendorong pertumbuhan utama, meningkat sebesar 11 miliar dolar AS, mengimbangi kontraksi 7 miliar dolar AS di sektor travel,” ujarnya.
Bahkan, dalam 1,5 tahun terakhir Indonesia telah menyambut kehadiran tiga unicorn baru, di mana salah satunya, Ajaib, platform perdagangan saham online Indonesia.
Dirjen Semuel mengatakan, hanya membutuhkan waktu 2,5 tahun untuk mencapai status unicorn.
“Dengan latar belakang tersebut, kami yakin Indonesia dapat berbagi pembelajaran berharga kepada negara-negara G20 lainnya, sekaligus berharap dapat bertukar ilmu dengan negara lain, terutama dari berbagai kawasan,” katanya. (Ant)