PON Papua – Tuan Rumah Berpesta di Sepak Bola, Jabar Juara Umum

Khusus untuk laga final, Eduard merasakan betul ada perbedaan yang begitu mencolok dibandingkan saat mereka bertemu Aceh di babak enam besar. Kala itu Papua dibuat cukup mati kutu dan hanya mendapatkan kemenangan 1-0 lewat tembakan spekulasi Samuel Gideon Balinsa.

Di partai final, para pemain Papua tampil begitu dominan sekaligus juga tajam di lini depan.

Menurut Eduard, hal itu tidak lepas dari derasnya dukungan para suporter tuan rumah. Tribun Stadion Mandala memang padat nyaris tanpa celah saat partai final dimainkan, bahkan di sudut-sudut terbuka orang-orang rela datang duduk di antara rerumputan demi bisa mendukung tim Papua.

Kehadiran dukungan yang deras itu, diakui Eduard, mampu mengikis kelelahan yang dirasakan para pemain, kendati mereka hanya punya waktu jeda satu hari dari laga semifinal melawan Kalimantan Timur.

“Harus diakui ada perbedaan antara enam besar dengan hari ini. Hari ini walaupun capai dan lelah, ada begitu banyak orang yang datang mendukung,” kata mantan kapten Persipura Jayapura itu.

“Ini menjadi suatu tenaga baru bagi para pemain, mereka punya keyakinan dan satu tekad tapi semuanya mereka serahkan sama Tuhan.

“Dan itu bisa mereka perlihatkan sampai pertandingan berakhir, mereka terus berlari itu,” tutup Eduard.

Kemenangan tim sepak bola Papua melengkapi prestasi kontingen secara umum karena daerah paling timur itu berhasil membuat lompatan besar dengan menempati peringkat keempat perolehan medali secara umum.

Berdasarkan data resmi dari PB PON Papua hingga Kamis malam pukul 23.00 WIT, Papua berhasil meraup 93 emas, 66 perak dan 102 perunggu, disusul Bali dengan 28 emas, 25 perak dan 53 perunggu.

Lihat juga...