Peringati GNB, Menlu RI Soroti Ketimpangan Akses Vaksin
“Kita masih berutang kepada rakyat Palestina sebuah negara Palestina merdeka—yang telah lama tertunda,” ujar Menlu Retno.
GNB berdiri saat diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) I GNB di Beograd, Yugoslavia, 1-6 September 1961 yang diikuti 25 negara.
Dalam KTT I tersebut, negara-negara pendiri GNB ini berketetapan untuk mendirikan suatu gerakan, bukan suatu organisasi untuk menghindarkan diri dari implikasi birokratis dalam membangun upaya kerja sama di antara mereka.
GNB menempati posisi khusus dalam politik luar negeri Indonesia karena Indonesia sejak awal memiliki peran sentral dalam pendirian GNB, yang prosesnya diawali dari Konferensi Asia-Afrika di Bandung pada 1955.
Secara khusus, presiden pertama RI Soekarno juga diakui sebagai tokoh penggagas dan pendiri GNB.
Indonesia menilai penting GNB tidak sekadar dari peran yang selama ini dikontribusikan, tetapi juga mengingat prinsip dan tujuan GNB merupakan refleksi dari perjuangan dan tujuan kebangsaan Indonesia sebagaimana tertuang dalam UUD 1945. (Ant)