Harga Jual Gabah Meningkat Jelang Masa Panen di Lampung
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
Setelah panen ia menyebut memanfaatkan lahan sawah untuk penanaman sayuran.
“Meski saluran irigasi lancar pada lahan sawah, petani akan menanam padi serentak pada awal tahun,” ulasnya.
Kadar air yang rendah saat masa panen gadu diakui Suprianto, petani di Desa Pasuruan, Lampung Selatan. Ia menyebut sebagian petani yang melakukan panen dengan sistem ngedok masih mendapatkan hasil. Panen dengan sistem gepyok dilakukan olehnya dengan bagi hasil. Saat ditakar dengan karung pemilik lahan mendapat 10 karung maka ia akan mendapatkan dua karung.
“Dua karung atau dua kuintal gabah kering panen bisa dijual dalam bentuk beras sebagian untuk makan keluarga,” ulasnya.

Pemilik lahan, Sutrisno, menyebut masa panen gadu dengan kualitas GKP berkadar air rendah akan disimpan. Kualitas gabah saat panen gadu sebutnya paling baik untuk disimpan dalam gudang sekaligus digunakan sebagai stok pangan keluarga. Kadar air GKP sebutnya membuat proses pengeringan dilakukan lebih mudah. Sebelum dibawa pulang ke rumah ia bahkan memilih mengeringkan gabah miliknya pada lahan sawah.
“Setelah dikeringkan bisa disimpan dalam gudang untuk stok hingga masa panen berikutnya,” ujarnya.
Padi varietas ciherang sebutnya bisa dipanen saat usia 120 hari. Dibanding masa panen sebelumnya yang memiliki kadar tinggi saat penghujan. Masa panen pada penghujung tahun cukup menguntungkan bagi petani.
Ia menyebut memilih akan menjual gabah dalam bentuk beras. Sebab di tingkat penggilingan bisa dijual dengan harga mulai Rp7.500 hingga Rp8.500 per kilogram.