Harga Jual Gabah Meningkat Jelang Masa Panen di Lampung
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
LAMPUNG — Memasuki masa panen padi di wilayah Bandar Lampung dan Lampung Selatan harga gabah membaik. Sebelumnya saat panen rendengan atau kala penghujan, harga gabah kering panen (GKP) hanya mencapai Rp3.800 per kilogram.
Suyitno, petani padi di Kelurahan Rajabasa Jaya, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung menyebutkan, kala masa panen musim kemarau atau gadu hasil GKP mencapai Rp4.200. Meski hanya mengalami kenaikan sekitar Rp400 per kilogram,hasil yang diperoleh cukup menjanjikan.
Faktor pendorong kenaikan harga GKP sebutnya panen dilakukan saat kemarau. Dampak bagi kualitas gabah memiliki kadar air rendah, proses paska panen berupa pengeringan lebih cepat.
Perkuintal GKP hasil panen petani sebut Suyitno dijual ke pengepul seharga Rp420.000. Harga tersebut lebih rendah dari gabah kering giling (GKG) yang mencapai Rp5.000 per kilogram. Mendapat hasil panen sebanyak 4 ton ia mengaku menyimpan sebanyak 1 ton untuk stok benih dan cadangan pangan keluarga.
“Karena kualitas GKP cukup baik bisa saya jual dengan harga yang lumayan, sisanya dipergunakan untuk makan keluarga karena prediksi masa tanam berikutnya,” terang Suyitno saat ditemui Cendana News, Senin (11/10/2021).
Suyitno bilang GKP yang baik ditandai dengan proses perontokan bulir padi yang mudah. memanfaatkan proses pemanenan memakai mesin combine harvester, hasil GKP lebih baik. Sebelumnya ia memanfaatkan proses panen memakai sistem gepyok, namun padi yang terbuang lebih banyak saat proses perontokan.
Suyitno bilang untuk GKP sebanyak 3 ton ia bisa mendapat hasil Rp12,6 juta. Hasil penjualan GKP menjadi penutup biaya operasional pengolahan lahan, pupuk, obat dan penggunaan mesin panen. Ia masih bisa mengantongi keuntungan sekitar Rp8 juta dari hasil panen saat musim gadu.