Bisnis Bambu dan Rotan di Bandar Lampung, Prospektif
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Perabotan rumah tangga dengan bahan bambu, rotan masih banyak digunakan warga Bandar Lampung. Penggunaan perabotan bambu, rotan dalam benda multifungsi menjadi berkah bagi perajin.
Surahmin, warga Kelurahan Batu Putuk, Kecamatan Teluk Betung Barat menyebut membuat sejumlah perabotan berbahan bambu hitam, bambu tali.
Kerajinan berbahan bambu sebut Surahmin didukung oleh sejumlah sektor usaha lain. Usaha pertanian yang masih ditekuni warga berupa jual beli sayuran, buah dan bumbu.
Permintaan kerajinan bambu sebutnya berupa keranjang buah, tenggok, rombong untuk mengangkut daun pisang. Ia juga memenuhi pesanan pembuatan peralatan untuk usaha peternakan skala rumah tangga berupa kurungan, kandang ayam hingga pagar.
Saat warga masih menggunakan dinding bambu atau geribik, Surahmin menyebut mendapat pesanan hingga puluhan lembar.
Satu lembar dinding bambu tali dengan motif polos serta batik bisa dijual seharga Rp100.000 hingga Rp150.000. Selain geribik bambu ia juga pernah melakukan pembuatan meja, kursi berbahan bambu. Faktor usia yang mulai senja, ia membuat peralatan sederhana mudah dibuat.
“Olahan berbahan bambu dalam masyarakat pedesaan masih sangat dibutuhkan terutama membantu dalam pekerjaan petani, pekebun agar lebih kuat serta memiliki nilai estetika yang indah kerap dipadukan memakai rotan,” terang Surahmin saat ditemui Cendana News, Selasa (5/10/2021).
Surahmin menyebut pembuatan kerajinan berbahan bambu tetap ditekuninya. Sebab pekerjaan sebagai petani sudah tidak bisa dijalankan olehnya.
Pasokan bambu sebutnya berasal dari kebun milik keluarganya disiapkan oleh sang anak. Menggunakan alat berupa gergaji, golok, pisau, penyerut hingga uncek atau pelubang bambu, ia memproduksi perabotan sesuai pesanan.