Pengawasan Produk Obat dan Makanan di Solok Ditingkatkan

SOLOK  – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Solok, Sumatera Barat, meningkatkan pengawasan produk obat dan makanan dengan cara mengadakan sosialisasi agar masyarakat terhindar dari produk-produk yang tidak sehat.

“Program pengawasan obat dan makanan merupakan fokus agenda, khususnya terkait agenda meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing,” kata Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Solok, Dessy Syafril di Solok, Minggu.

Menurutnya, pengawasan obat dan makanan mempunyai implikasi yang luas terhadap kesehatan masyarakat.

Selain itu, BPOM juga melaksanakan pengawasan pre-market dan post-market pada makanan yang beredar di masyarakat untuk meningkatkan kualitas makanan.

Pengawasan pre-market dilakukan melalui penilaian evaluasi keamanan, mutu, gizi dan label pangan olahan. Sedangkan untuk pengawasan post-market, dengan sampel dan pengujian laboratorium serta pemeriksaan produksi dan distribusi.

Sementara itu, Kepala Bidang PPSDK, Dinkes Kota Solok, Hiddayaturrahmi mengatakan peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui pengawasan makanan yang beredar dan merupakan kewenangan BPOM perlu didukung dengan pemberdayaan masyarakat.

Dukungan masyarakat diperlukan untuk mewujudkan terciptanya konsumen cerdas yang dapat melindungi dirinya sendiri, keluarga, maupun komunitas masyarakat dari ancaman produk obat dan makanan yang tidak memenuhi syarat.

Untuk itu, lanjutnya, pengawasan berbasis risiko oleh BPOM dan Dinas Kesehatan difokuskan pada strategi preventif dengan mengedepankan tindakan pencegahan melalui pelaksanaan Risk Management Program oleh pelaku usaha dan verifikasi oleh regulator, serta melalui pelaksanaan strategi komunikasi risiko.

Lihat juga...