Memanfaatkan Limbah Sisik Ikan Jadi Bernilai Tinggi

MANADO — Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) binaan Pertamina asal Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) memanfaatkan limbah sisik ikan menjadi produk dengan nilai jual yang tinggi.

Area Manager Communication, Relations & CSR MOR VII, PT Pertamina Patra Niaga Subholding Commercial & Trading, Laode Syarifuddin Mursali mengatakan pihaknya akan terus mendukung dan memfasilitasi pelalu UMKM binaannya.

Dia mengatakan Kota Manado terkenal dengan hasil laut yang berlimpah. Tak disangka, kreativitas dari sosok wanita paruh baya ini mampu melihat potensi limbah sisik ikan untuk menjadi barang dengan nilai jual yang tinggi.

Wanita tersebut adalah Tjahyani, seorang perempuan yang sudah menggeluti usaha kerajinan tangan yang memanfaatkan limbah sisik ikan menjadi beragam aksesoris cantik dan menarik.

Tjahyani mengatakan awalnya dirinya mencoba mengumpulkan limbah sisik ikan ini untuk membuat aksesoris yang dipakai oleh dirinya sendiri. Tak disangka, banyak tetangga dan teman-temannya menaruh minat dan tertarik pada aksesoris yang dibuatnya itu. Melihat respons positif, Tjahyani akhirnya memberanikan diri untuk serius menekuni usaha di bidang kerajinan tangan ini.

“Sejak tahun 2012, saya mulai menjalankan usaha kerajinan tangan ini yang saya beri nama Yanie Handicraft. Saya memilih usaha dengan mengolah limbah sisik ikan karena tertarik dengan sisik ikan, khususnya ikan kakap yang ukurannya besar, bentuknya yang bagus dan unik. Ternyata setelah diterapkan untuk dijadikan aksesoris ciri khas sisik ikannya ini menambah cantik khas aksesoris buatan saya,” terang Tjahyani.

Banyak sekali jenis aksesoris yang dibuat oleh Tjahyani, seperti kalung, cincin, anting, bros, gelang dan juga tusuk jilbab. Diawal menjalankan usahanya, tentunya sebagai UMKM yang baru merintis, modal usaha menjadi salah satu kebutuhan utama Tjahyani untuk mengembangkan usahanya.

Lihat juga...