Masyarakat tak Perlu Khawatir Efek Samping Vaksinasi Covid-19

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

BANDUNG – Masyarakat diminta tidak terlalu khawatir apabila merasakan efek samping seperti demam, sakit kepala, nyeri otot, mual, meriang dan sebagainya setelah melakukan vaksinasi Covid-19.

Menurut Yandi Sutanto, dokter umum yang memiliki klinik di desa Rancakole, Arjasari, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, efek samping tersebut justru menunjukkan bahwa vaksin bekerja baik di dalam tubuh.

“Jadi itu tandanya bagus, vaksinnya mulai bekerja di dalam tubuh kita maka muncul efek samping seperti demam dan sebagainya itu,” kata Yandi saat dihubungi Cendana News, Kamis (30/9/2021).

Yandi menjelaskan, bahwa efek samping vaksin di tubuh orang bisa berbeda-beda karena setiap orang memiliki reaksi imun yang juga beragam, hal itu bisa didasari oleh faktor usia, jenis kelamin, status kesehatan, atau faktor genetik.

“Kalau orang yang tidak mengalami efek samping apa pun setelah divaksin bagaimana? Itu bukan berarti vaksinnya tidak bekerja, tapi bisa jadi karena antibodi orang tersebut memang sudah tinggi,” tandasnya.

Yandi kembali menegaskan agar masyarakat tidak khawatir berlebihan saat merasakan efek samping tersebut, pasalnya kondisi tubuh akan secara berangsung-angsur membaik dalam beberapa hari setelahnya.

“Biasanya efek samping vaksin paling lama dua hari. Kalau memang setelah itu masih mengalami ketidaknyamanan pada tubuh maka bisa melakukan konsultasi kepada dokter. Intinya jangan terlalu khawatir,” papar Yandi.

Sementara itu, Tati Yunarti (31), warga desa Pakutandang, Ciparay, Kabupaten Bandung mengaku merasakan nyeri otot yang sangat menyakitkan setelah menerima vaksin Pfizer dosis pertama. Ia mengatakan cukup khawatir akan hal tersebut.

Lihat juga...