Kebersihan Kandang dan Pakan, Kunci Keberhasilan Budi Daya Tikus Putih

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

Sukses membudidayakan, kini Alan memiliki sekitar 1.000 ekor tikus putih. Sebagian di tempatkan di kandang berbahan kaca, dan sebagian lagi di sejumlah kandang-kandang plastik.

Dijelaskan dia, indukan tikus putih siap produksi saat umur 3-4 bulan. Satu kotak kandang induk biasanya berisi 1 jantan dan 4 betina. Setelah dicampur, dalam waktu 2 minggu induk betina biasanya akan hamil.

“Setelah hamil, induk betina disendirikan sampai melahirkan,” bebernya.

Dalam waktu dua minggu setelah kehamilan, indukan tikus betina biasanya akan melahirkan. Satu indukan tikus putih rata-rata menghasilkan 10 ekor anakan dan biasanya akan menyusui hingga umur 1 bulan.

“Saat berusia 1 bulan, anakan tikus sudah mampu makan sendiri, sehingga dapat segera dipisah dari induknya,” ujarnya.

Selanjutnya, kata dia lagi, indukan tikus putih bisa digemukkan. Setelah satu minggu, indukan sudah siap dikawinkan lagi. Sedangkan anakan tikus ini bisa dibesarkan, hingga umur 2-3 bulan atau bisa langsung dijual untuk pakan reptil.

Seekor indukan tikus putih bisa melakukan proses perkawinan tanpa henti, yakni 6-8 kali per tahunnya. Tapi agar kualitas anakan selalu bagus, maka Alan membatasi perkawinan hingga maksimal 4 kali. Setelah 4 kali melahirkan, indukan tikus putih itu selalu dijualnya. Dengan tujuan untuk menjaga kualitas anakan tikus.

“Intinya melakukan peremajaan indukan, agar kualitas anakan dan jumlah produksi selalu terjaga dengan bagus,” ujarnya.

Alan Saputra sedang memberi pakan tikus putih yang dibudidayakan di sebuah area di Jalan Pengantin Ali, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (13/9/2021). Foto : Sri Sugiarti.
Lihat juga...