INDEF Nilai PPN Sembako Bisa Kerek Angka Kemiskinan

Editor: Koko Triarko

“Terutama adanya penambahan klausul yang menyebut barang kebutuhan pokok tertentu,” ujar Riza, pada acara yang sama.

Pemerintah sebelumnya menekankan sembako yang disasar ini utamanya adalah yang dikonsumsi masyarakat kalangan menengah ke atas.

“Sayangnya, kelompok masyarakat menengah ke bawah pun berisiko turut terdampak. Sehingga angka kemiskinan dinilai bisa meningkat,” ujar Riza, pada acara yang sama.

Tentu, kondisi ini menurutnya berpotensi memberikan dampak pada kenaikan barang-barang. Dan, batas garis kemiskinan dapat terkerek naik jika tidak dilakukan dengan hati-hati dalam penerapan PPN sembako.

Apalagi, kata dia, penentuan batas mana barang yang dikonsumsi oleh masyarakat berpenghasilan ke atas tersebut masih kabur. Maka itu, tidak menutup kemungkinan sembako yang tidak masuk kategori juga turut terkerek harganya.

Sedangkan langkah antisipasi, yakni seperti pemberian subsidi sangat rawan terjadi masalah penyaluran yang tidak tepat sasaran. “Ya, soalnya kan selama ini akurasi data dalam berbagai penyaluran subsidi juga kerap bermasalah,” tukasnya.

Dia mengimbau peningkatan PPN pada barang kebutuhan pokok perlu dipertimbangkan.  Karena kebijakan ini, menurutnya mempengaruhi inflasi, volatile food, batas garis kemiskinan, dan kemungkinan mekanismenya terutama yang harus diperhatikan.

“Nah, kita tidak ingin nanti kenaikan PPN bukan justru memberikan benefit seperti diharapkan. Tapi, justru memberikan dampak buruk pada ekonomi, berdampak picu inflasi,” pungkasnya.

Lihat juga...