Bukit Sigantang Sira di Aceh Selatan, Destinasi Wisata Dataran Tinggi
Untuk mencapai dataran tinggi Sigantang Sira yang berjarak sekitar 78 kilometer dari Tapaktuan, ibukota Kabupaten Aceh Selatan itu membutuhkan waktu tempuh berkisar 1,5 jam, menggunakan mobil.
Konsep kedepan, Abrar Muda menjelaskan pengembangan dataran tinggi Sigantang Sira dikoneksikan dengan objek wisata lainnya yang terdekat, seperti Benteng kerajaan Trumon, komplek Raja-Raja Trumon, Conservation Response Unit (CRU) Trumon, dan loka wisata Pulo Dua di Bakongan.
“Kawasan Trumon ini memiliki sejarah panjang bagi Aceh dan Indonesia, sebab disini pernah ada kerajaan besar yang memiliki mata uang sendiri. Jadi akan dikembangkan wisata alam yang indah dengan sejarah Trumon sebagai daerah bekas kerajaan,” ujarnya.
Sigantang Sira berkonsep agroekoeduwisata, yakni daerah wisata berbasis aktivitas pertanian, pelestarian lingkungan dan menjadi kawasan riset untuk kepentingan pendidikan dan pengembangan teknologi serta inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Kita juga merancang objek wisata Sigantang Sira ini sebagai kawasan percontohan dan pengembangan riset serta teknologi melalui kerja sama dengan Politeknik Aceh Selatan,” kata Abrar Muda.
Anggota Komisi X DPR RI Illiza Saa’duddin Djamal mengapresiasi dan menyambut baik Pemerintah daerah yang mulai menyadari bahwa pengembangan sektor pariwisata itu akan berdampak pada percepatan pertumbuhan ekonomi.
Dicontohkan, Aceh Selatan yang memiliki potensi besar pengembangan sektor pariwisata baik dari panorama alamnya, lautnya dan budaya. Objek wisata Bukit Sigantang Sira, misalnya memiliki prospek kedepan menarik kunjungan wisatawan.
Di Aceh Selatan banyak sekali potensi wisata untuk bisa dikembangkan, mulai dari alam dan lautnya yang luar biasa, contohnya Bukit Sigantang Sira dengan panoramanya yang indah, kemudian ada lokasi pelatihan gajah (CRU).