Bukit Sigantang Sira di Aceh Selatan, Destinasi Wisata Dataran Tinggi

Ruas jalan dari panorama pertama hingga puncak akan diaspal, dan puncak teratas dibangun tempat duduk sehingga pengunjung merasakan kenyamanan berada di Sigantang Sira.

Puncak Sigantang Sira berada di perbukitan dengan ketinggian sekitar 400 mdpl, dan lahannya seluas sekitar 25 hektare itu sebagai magnet baru yang mampu menarik kunjungan wisatawan baik lokal, nasional dan mancanegara.

Puncak Sigantang Sira menjadi salah satu destinasi wisata dataran tinggi terpopuler saat ini, menawarkan sensasi yang berbeda kepada pengunjung.

Objek wisata Sigantang Sira yang posisinya strategis karena berada di ruas jalan nasional Tapaktuan-Medan (Sumatera Utara) itu kini termasuk dalam dominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2021, kategori dataran tinggi terpopuler dengan kode 10H.

“Saya berharap dukungan berbagai pihak untuk meraih peringkat pertama API 2021. Ini adalah pertarungan nama baik daerah di kancah nasional kepariwisataan kita,” kata Abrar Muda.

Ia juga menjelaskan kisah awal membangun objek wisata Sigantang Sira. “Trumon adalah kampung saya yang membutuhkan sentuhan karena memang memiliki keindahan alam yang luar biasa,” katanya.

Kawasan ini sebelumnya diberi nama “Pintu Angen” (pintu angin, bahasa Indonesia).

Sejarahnya, pedagang garam dari pesisir, selalu membawa timbangan yang disebutnya “sigantang” dalam perdagangan dengan penduduk desa-desa pegunungan. Saat itu masih menggunakan transaksi sistem barter, kata Abrar.

“Para pedagang garam yang membawa timbangan (sigantang) itu selalu beristirahat di bukit ini. Ini awalnya saya memberi nama bukit ‘Sigantang Sira’ untuk objek wisata ini,” kata Abrar Muda yang juga akrab disampai Panglima Muda.

Lihat juga...