AS Akan Jadi Tuan Rumah Pertemuan ‘Kuartet’

Biden yang mendorong pengeluaran infrastruktur besar di dalam negeri mengatakan pada Maret, bahwa dia telah menyarankan kepada Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, bahwa negara-negara demokratis harus memiliki rencana infrastruktur untuk menyaingi  program besar-besaran Cina –Prakarsa Sabuk dan Jalan, yang melibatkan proyek-proyek dari Asia Timur hingga Eropa.

Psaki mengatakan, para pemimpin Kuartet itu akan “memusatkan pembicaraan pada upaya memperdalam hubungan dan memajukan kerja sama praktis di berbagai bidang, seperti memerangi Covid-19, mengatasi krisis iklim, bermitra dalam teknologi dan dunia maya yang baru muncul, serta mendorong Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.”

Seorang pejabat tinggi AS, mengatakan infrastruktur akan menjadi salah satu topik yang dibahas pada pertemuan tatap muka tersebut.

Pertemuan Kuartet di Washington akan dilangsungkan, setelah citra Biden rusak karena penarikan AS yang kacau dari Afghanistan.

Para pejabat AS mengatakan, mengakhiri perang terpanjang Amerika akan memungkinkan pemerintah mengalihkan sumber daya dan perhatian untuk mengatasi masalah terkait Cina.

Senator Bill Hagerty, seorang Republikan dan mantan duta besar AS untuk Jepang, menyambut baik rencana untuk menjadi tuan rumah bagi para pemimpin Kuartet.

“Bencana penarikan Afghanistan yang ditimbulkan Biden membuat lingkungan India lebih berbahaya dan menimbulkan pertanyaan yang sah untuk Jepang dan Australia juga, jadi ada baiknya kita segera menjadi tuan rumah mitra Kuartet,” katanya di Twitter.

“Kita harus memperbaiki dan memperbarui aliansi kita, dan ini adalah kuncinya.”

Inisiatif vaksin dari pertemuan puncak pertama terhenti setelah India, produsen vaksin terbesar di dunia, dilanda gelombang infeksi yang dahsyat dan menghentikan ekspor vaksin.

Lihat juga...