Amerika Serikat dan Meksiko Sepakat Bikin Rantai Pasokan dan Migrasi
Wakil Presiden AS Kamala Harris sebelumnya mencatat banyak yang telah terjadi sejak pembicaraan ekonomi tingkat tinggi terakhir, yang dicampakkan oleh mantan Presiden Donald Trump setelah dia menuduh Meksiko mengirim para penjahat ke perbatasan.
Harris mengatakan pandemi COVID-19 telah merusak ekonomi global sementara perubahan iklim dan serangan siber telah mengancam rantai pasokan, yang membutuhkan tanggapan terpadu antara kedua negara.
Pembicaraan di Washington terjadi saat kedua belah pihak berusaha menemukan solusi untuk sejumlah masalah kontroversial, termasuk aturan otomotif yang mengharuskan sejumlah suku cadang dipasok di Amerika Utara dan dimulainya kembali program “Tetap di Meksiko” yang diperintahkan pengadilan, yang mengirim pencari suaka ke luar Amerika Serikat sementara kasus mereka diproses.
“Kami telah menjelaskan bahwa mereka dapat mengangkat masalah apa pun yang menjadi perhatian dan bahwa kami akan mengangkat masalah yang menjadi perhatian,” kata seorang pejabat tinggi pemerintah AS dalam pengarahan kepada wartawan pada Rabu (8/9).
AS dan Meksiko berbagi perbatasan sepanjang 3.200 km dan hubungan komersial kedua negara menghasilkan lebih dari setengah triliun dolar dalam perdagangan bilateral tahunan, mendukung jutaan pekerjaan di kedua negara.
Kedua pemerintah tidak membahas kebijakan AS soal “tetap di Meksiko”, yang secara resmi dikenal sebagai program Protokol Perlindungan Migran (MPP), menurut Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard, selama konferensi pers.
Pada Agustus, Mahkamah Agung AS menolak permohonan Presiden Joe Biden untuk membatalkan kebijakan tersebut.