Alih Fungsi Lahan Sebabkan Sedimentasi Sejumlah Sungai di Lamsel

Editor: Koko Triarko

“Pendangkalan parah terjadi sejak sejumlah gunung dan bukit digunduli, saat hujan dampak sedimentasi dengan meluapnya sungai berimbas banjir,” ulasnya.

Pengerukan sungai oleh alat berat, sebutnya, perlu dilalukan. Namun, Aliyun menyebut usulan itu masih belum terealisasi. Sebagai langkah pencegahan banjir saat penghujan, membuka endapan di muara sungai kerap dilakukan. Penanaman pohon kelapa, ketapang dan mangrove di dekat aliran sungai juga dilakukan warga cegah abrasi saat banjir.

Pendangkalan sungai yang masih belum teratasi juga terjadi di sungai Pegantungan. Sungai yang menjadi muara dari mata air perbukitan di Bakauheni itu makin menyempit dan dangkal.

Ambo Aco, salah satu warga, menyebut perahu semula bisa sandar di tepi sungai puluhan tahun silam. Namun imbas bukit dimanfaatkan untuk lahan pertanian, sedimen tanah tidak terhindarkan.

Meski telah dilakukan pengerukan, perubahan lingkungan berimbas perahu nelayan memilih sandar di pantai. Selain sedimentasi oleh tanah, pasir. Limbah sampah yang dibuang masyarakat pada bagian hulu menyumbang sedimentasi. Berbagai jenis sampah yang dibuang merusak lingkungan sungai berupa sampah plastik, limbah pertanian. Batang pisang, ranting pohon yang terbawa banjir bercampur sampah, membuat alur sungai menyempit selama puluhan tahun.

Lihat juga...