NUNUKAN – Dana Desa yang diperoleh desa-desa di Kabupaten Nunukan, Kaltara, akan fokus pada potensinya dan 28 desa pada dua kecamatan di wilayah Krayan, yang berbatasan langsung dengan Sarawak, Malaysia, konsentrasi pada pengembangan gula tebu.
“Kedua kecamatan tersebut masing-masing Krayan Tengah sebanyak 11 desa, dan Krayan Timur ada 17 desa, yang mulai mengembangkan lahan perkebunan tebu yang diolah menjadi gula sejak dua tahun lalu,” beber Kasi Pengelolaan Keuangan dan Aset Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Nunukan, Feri Wahyudi pada Selasa (14/9/2021).
“Jadi, ada 28 desa pada dua kecamatan di wilayah Krayan itu memang fokus pada pengembangan lahan perkebunan tebu sejak dua tahun lalu, dengan biaya bersumber dari dana desa (DD),” ungkap dia.
Lahan perkebunan tebu ini, diolah oleh masyarakat setempat menjadi gula dalam bentuk bubuk, yang dipasarkan ke negara tetangga (Sarawak) sambil dikonsumsi sendiri.
Feri menyatakan, pemasaran gula tebu hasil pengolahan tradisional masyarakat perbatasan sebelum pandemi Covid-19 sangat lancar keluar negeri. Namun selama pandemi Covid-19 ini pemasarannya mengalami kendala, karena negara tetangga memberlakukan lockdown.
Mengenai pengembangan perkebunan tebu yang diolah menjadi gula bubuk ini, Feri akui banyak berkoordinasi dengan camat masing-masing kedua kecamatan yang bisa dijangkau hanya menggunakan pesawat. (Ant)