2,5 Juta Keluarga di Jateng Belum Miliki Jamban Sehat
Editor: Koko Triarko
Dicontohkan, beberapa daerah kabupaten kota sudah memiliki perda sampah, namun belum mengantur soal jamban.
“Kendala lain yang dihadapi masyarakat, yakni terkait teknologi jamban yang mahal atau tidak terjangkau, sehingga masyarakat tidak mampu. Ini akhirnya masyarkat tidak memiliki kemampuan untuk memiliki jamban. Ini yang kita coba kita berikan solusi, dengan biaya murah, teknologi sederhana, masyarkat atau keluarga sudah memiliki jamban,” tegasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo, memaparkan perilaku buang air besar sembarangan, memang masih ada, meski tingkatannya kecil.
“Kita targetkan di 2021 ini seluruh kabupaten/kota di Jateng bisa bebas dari perilaku BAB sembarangan ini. Untuk itu, dibutuhkan komitmen semua pihak, tidak hanya dinas kesehatan saja,” tegasnya.
Salah satu upaya yang dilakukan, dengan melaksanakan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Dengan kegiatan STBM itu, bisa meningkatkan kesadaran dan memberdayakan masyarakat mengubah perilaku dari buang air besar sembarangan menjadi buang air besar di jamban sehat.
“Banyak penyakit menular yang bisa ditimbulkan dari perilaku BAB sembarangan ini, untuk itu kita terus dorong agar masalah jamban ini bisa diatasi. Kebutuhan jamban sehat bagi masyarakat bisa didorong,” pungkasnya.