Warga Ciparay Keluhkan Pengangkutan Sampah Satu Kali Sepekan

Editor: Makmun Hidayat

BANDUNG — Sejumlah warga Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, mengeluh lantaran jadwal pengangkutan sampah rumah tangga hanya dilakukan satu kali dalam seminggu.

Nenden Pupu (28), warga kampung Jongor, Desa Serang Mekar menilai, layanan pengangkutan sampah rumah tangga tersebut tidak sebanding dengan tarif iuran sampah bulanan yang wajib mereka keluarkan.

“Satu bulan kita harus bayar sampah Rp25.000, tapi diangkutnya seminggu sekali, sebetulnya itu ngga imbang. Harusnya seminggu itu minimal dua kali, jadi sampah tidak menumpuk di rumah,” ujar Nenden, Rabu (11/8/2021) di kediamannya.

Menurut Nenden, hal tersebut juga yang bisa menyebabkan masyarakat akhirnya membuang sampah ke tempat-tempat terlarang, seperti di sungai, maupun lahan-lahan tidur.

“Ciparay ini termasuk wilayah yang paling banyak tempat pembuangan sampah liarnya. Oleh karena itu saya sih pribadi berharap jadwal pengangkutan sampah ditambah, minimal dua kali seminggu,” tandas Nenden.

Hal senada juga diutarakan Nia (51), pemilik warung di wilayah setempat. Ia mengaku kewalahan apabila harus menumpuk sampah di samping rumah sampai satu minggu.

“Saya jualan gorengan, tiap hari yang beli banyak, terutama anak-anak. Mereka itu wadahnya kertas, biasanya kalau sudah makan ya dibuang di tempat, kan ini menumpuk terus. Kalau tiga hari masih bisa ditampung, tapi kalau satu minggu sudah susah,” ungkap Nia.

Alhasil Nia mengaku, kerap membawa tumpukan sampahnya ke penampungan sampah di pasar, karena di sana setiap hari sampah diangkut oleh petugas.

“Suami saya dua hari sekali kalau subuh-subuh bawa sampah ke pasar, ngga ada pilihan lagi, kalau ditumpuk di sini yang ada dihambur tikus, malah bikin kotor. Kalau dibakar juga tidak mungkin, bisa protes tetangga sama asapnya,” pungkas Nia.

Lihat juga...