Siswa di Semarang Sambut Gembira Pelaksanaan PTM
Editor: Koko Triarko
“Ya, baru kelas satu sewaktu pandemi Covid-19 menyebar. Jadi, sudah lebih 1,5 tahun materi pembelajaran secara online. Tahu-tahu sudah kelas 3 ini,” terangnya.
Dirinya pun berharap, PTM bisa terus dilakukan. Selain lebih memahamkan dan mudah dimengerti, ia juga bisa bertemu dengan teman-teman sekelasnya.
“Sejak pandemic, kan saya belum pernah sekolah, jadi tidak ketemu teman-teman. Saya sudah akrab, sering ketemu saat daring, tapi belum ketemu langsung. Satu setengah tahun kan nggak sekolah,” ucapnya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Gunawan Saptogiri, menjelaskan pelaksanaan PTM terbatas di Kota Semarang diikuti 482 sekolah, terdiri dari sekolah negeri, meliputi 9 TK, 325 SD, dan 44 SMP. Sedangkan dari sekolah swasta ada 31 TK, 51 SD, dan 22 SMP.
“Kita sampaikan, dalam pelaksanaan PTM terbatas ini semua sudah diatur, termasuk sarpras untuk prokes ketat. Sehari 4 mata pelajaran, masing-masing 30 menit, sehingga hanya 2 jam saja. Selain itu, siswa juga hanya masuk dua atau tiga hari seminggu,” terangnya.
Dirinya juga memastikan, PTM tidak dipaksakan kepada siswa, sehingga mereka yang tidak mendapat izin dari orang tua masing-masing tidak diharuskan tetap berangkat.
“Saat ini, orang tua siswa dari sekolah negeri yang setuju tatap muka sebanyak 90 persen, sedangkan sekolah swasta baru 50 persen,” tandasnya.
Terpisah, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menjelaskan saat ini ada 2.539 sekolah yang melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di wilayahnya. Hal ini disampaikan usai memimpin Rapat Penanganan Covid-19 di kantor Gubernuran Jateng, Semarang, Senin (30/8/2021).