Pengolahan Komoditas Pertanian Tingkatkan Nilai Jual
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Potensi hasil pertanian dan perkebunan di lereng kaki Gunung Betung sisi Kabupaten Pesawaran, cukup melimpah. Sebagian hasil pertanian menjadi nilai tambah bagi petani melalui proses pengolahan.
Jalil, salah satu warga Desa Sungai Langka, Kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran, menanam melinjo, singkong, jahe dan talas mbothe, yang bisa menjadi bahan pembuatan kuliner.
Ia mengatakan, hasil perkebunan melinjo diolah menjadi emping oleh sejumlah perajin. Sebagian hasil pertanian singkong dibuat menjadi kerupuk opak, eyek-eyek, manggleng, keripik, kelanting hingga kue basah gethuk lindri. Sedangkan hasil panen jahe dikirimkan ke pembuat minuman tradisional bandrek, sekuteng. Talas dibuat menjadi keripik dan bola-bola goreng.
Hasil pertanian menjadi rantai pasok bagi usaha kuliner. Sebagai salah satu desa berkonsep agrowisata di Kabupaten Pesawaran, memaksimalkan hasil pertanian menjadi bernilai tambah. Serapan produk pertanian didukung oleh perajin kuliner untuk dijual menjadi bahan setengah jadi. Sentra produksi komoditas pertanian menjadi produk kuliner membuat serapan produk pertanian lancar terjual.
“Hasil panen pertanian bisa dikumpulkan menyesuaikan masa tanam hingga panen, usai dipanen langsung bisa didistribusikan ke perajin usaha kuliner setengah jadi atau langsung konsumsi, menjadi penghasilan bagi petani dan nilai tambah bagi perajin kuliner,” terang Jalil, saat ditemui Cendana News, Sabtu (21/8/2021).
