Wisata Virtual Jadi Solusi Alternatif di Masa PPKM Darurat
Editor: Koko Triarko
Choirul memaparkan, layanan piknik virtual yang dilakukan hampir setiap hari mulai pukul 09.00 WIB sampai 10.00 WIB tersebut, dapat dinikmati secara gratis. Tidak hanya itu, tema yang disampaikan pun berbeda-beda sesuai koleksi satwa yang ada.
“Selain itu, kita juga ada program Hewan Asuh, berupa donasi di mana para donatur bisa piknik virtual, sembari memberi makan secara virtual. Nantinya pemberian makan hewan disiarkan secara live, sehingga para donatur bisa menyaksikan,” terangnya.
Dijelaskan, upaya tersebut menjadi salah satu cara agar Semarang Zoo bisa tetap bertahan di tengah penutupan PPKM. Apalagi, biaya operasional kebun binatang tersebut cukup tinggi, mencapai Rp200 juta per bulan.
“Pengeluaran tersebut untuk biaya pakan satwa yang ada. Ada lebih dari 280 satwa yang ada di Semarang Zoo, dan semuanya harus kita jaga pakannya agar tetap sehat,” jelasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Indriyasari, juga menegaskan inovasi dan kreativitas pengelola obyek wisata diperlukan dalam menghadapi penutupan selama PPKM.
“Kita harus akui, imbas penutupan obyek wisata berdampak negatif pada industri pariwisata di Kota Semarang, namun langkah tersebut harus diambil. Mudah-mudahan angka dan penyebaran Covid-19 bisa ditekan, segera turun, sehingga obyek wisata bisa beroperasi kembali,” pungkasnya.