Suwita Manfaatkan Peluang dan Segmentasi Pasar untuk Kembangkan Produk Herbal Rumahan

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

Memahami kebutuhan pelanggan sebut Suwita membantu kelancaran serapan produk. Kualitas produk minuman herbal yang dibuat menjadi serbuk kering. Peningkatan kualitas kemasan dan takaran membuat pelanggan akan setia pada produknya.

Proses pembuatan minuman herbal kemasan sebutnya memakai sejumlah bahan yang dominan ditanam sendiri. Bahan jamu tersebut berupa kencur, jahe merah, kunyit, temulawak, berbagai jenis rempah rempah. Proses pengolahan memakai alat sederhana lalu dikeringkan dengan oven dan dikemas.

“Saat ini saya sudah mulai memiliki alat pengepres vacuum agar kemasan bisa lebih tahan lama karena kedap udara,” ulasnya.

Permintaan produk minuman kemasan herbal sebutnya menyesuaikan pesanan. Sebagian pelanggan memilih kemasan ukuran kecil atau sachet dan ukuran besar. Setiap kemasan berisi sebanyak 5 hingga 7 sachet sekali seduh dengan harga Rp25.000 serta Rp35.000. Total rata rata produksi setiap pembuatan mencapai 3 hingga 5 kilogram.

Usaha rumahan sebutnya jika ditekuni akan memberi omzet hingga jutaan rupiah. Bahan baku yang mudah didapat menjadi lebih bernilai tambah melalui proses pengolahan.

Sebagian produk yang diberi label jamu sehat vita cukup beragam. Ia memproduksi wedang jahe asli, jamu sari temulawak, jamu kunyit asem, jamu sehat herbal alami, jamu beras kencur. Hasil usaha rumahan sebagian dipasarkan melalui media WhatsApp dan jejaring sosial sang anak. Ia tetap rutin memproduksi seiring permintaan dari pelanggan yang ingin minum herbal peningkat imun tubuh.

Lihat juga...