Budidaya Pepaya Sayur, Tumpuan Petani di Bandar Lampung

Editor: Makmun Hidayat

Budidaya pepaya sayur sebut Asep Saefuloh lebih mudah daripada pepaya buah. Setelah proses penanaman, tanaman bisa dirawat dengan sistem pemupukan. Perimpilan daun dilakukan olehnya untuk mempercepat pembungaan. Sebanyak seratus tanaman pepaya sayur ditanam sistem tumpang sari bersama tanaman lain. Selain menghasilkan pepaya sayur ia masih bisa memanen pisang, labu dan serai.

Budidaya pepaya sayur sebut Asep Saefuloh dilakukan dengan pencabangan. Proses tersebut dilakukan agar satu pohon bisa menghasilkan buah yang melimpah. Sebagai komoditas buah yang hanya digunakan sebagai sayuran, ia bisa mendapat penghasilan lebih cepat. Dibandingkan dengan pepaya buah jenis calina atau california yang bisa dipanen setahun empat kali.

“Pepaya buah bisa dipanen berkali kali dengan syarat pemupukan rutin sehingga selalu berbunga,” bebernya.

Sebagai tanaman menahun, Asep Saefuloh menyebut bisa memanen berkali kali. Pohon pepaya akan ditebang saat tanaman sudah tidak produktif ditandai dengan ukuran buah mengecil. Selain ukuran buah mengecil pertumbuhan daun akan terhenti dan rontok. Sebelum tanaman berhenti produksi ia telah menyediakan bibit dan menanamnya dua bulan sebelum tanaman mati.

Sarnatik, pengepul yang menerima beragam sayuran dari petani mengaku permintaan stabil. Ia menyebut mendapat pasokan buah pepaya sayur dari Asep Saefuloh dan petani lain. Budidaya pepaya sayur diakuinya cukup mudah karena dipanen sebelum matang. Pemanenan dalam kondisi mentah sebutnya mempercepat petani mendapatkan hasil.

“Saat membeli dari petani kami memakai sistem karungan, nanti dijual pengecer bijian atau per buah dengan untung bisa Rp2.000 per buahnya,” terang Sarnatik.

Lihat juga...