PPDB SMA Digelar ‘Online’ Kunjungan Konsultasi ke Sekolah Minim
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
Meski begitu Sapto menyebut masih ada sejumlah kekurangan yang harus diperbaiki Disdikpora DIY dalam pelaksanaan PPDB tingkat SMA/SMK di DIY.
Antara lain terkait sosialisasi tahapan atau jadwal pelaksanaan setiap proses PPDB. Di mana hingga saat ini ternyata masih ada saja calon siswa yang belum mendapatkan sosialisasi tersebut dengan baik.
“Ada kasus siswa asal luar daerah yang sudah mengikuti ujian ASDP sebagai syarat ikut seleksi PPDB. Namun ternyata yang bersangkutan tidak melakukan input data secara online, karena tidak tahu. Sehingga terpaksa harus didiskualifikasi karena jadwalnya sudah tutup,” katanya.
Hal yang sama juga dialami calon siswa lain pada jalur afirmasi/siswa kurang mampu pemegang kartu KMS.
Di mana siswa bersangkutan terpaksa harus didiskualifikasi dari proses PPDB karena tidak melakukan proses upload surat keterangan tidak mampu dari dinas terkait. Lagi-lagi proses ini terlewati karena kurangnya sosialisasi.
“Kalau sudah seperti itu, sekolah tidak bisa berbuat apa-apa, karena memang mekanismenya seperti itu. Jadi memang mestinya sosialisasi terkait jadwal tahapan PPDB ini harus diperbaiki. Sehingga tidak ada siswa yang dirugikan. Sebaliknya, siswa juga harus aktif mencari informasi secara detail terkait tahapan proses PPDB,” katanya.
Meski PPDB tingkat SMA/SMK di Yogyakarta tahun ini sepenuhnya dilakukan secara online, pihak sekolah sendiri tetap membuka layanan konsultasi dan pendampingan bagi orang tua/wali murid dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan adanya kesalahan informasi sebagaimana terjadi pada kasus sebelumnya.