Penyekatan Suramadu Berdampak pada Jasa Transportasi di Pamekasan

PAMEKASAN – Para pelaku usaha jasa transportasi di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur mengaku terdampak kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang melakukan penyekatan kendaraan dan mengharuskan warga luar Surabaya melakukan tes cepat antigen saat masuk Surabaya.

“Karena dengan adanya penyekatan di Suramadu itu, pengguna jasa transportasi menurun drastis, sehingga secara otomatis berpengaruh pada pendapatan pelaku usaha jasa transportasi yang ada di Pamekasan ini,” kata pengusaha transportasi di Pamekasan Sanigreh  di Pamekasan, Rabu.

Pengusaha jasa transportasi rental asal Desa Tobungan, Pamekasan ini menuturkan, sejak adanya penyekatan di Suramadu warga yang hendak bepergian banyak yang mengurungkan diri. Akibatnya, pengguna jasa transportasi menurun.

Sanigereh yang juga Ketua Komunitas Rental Mobil Pejuang Rupiah ini menuturkan, penurunan pengguna jasa transportasi pada mobil rental hingga 70 persen dibanding waktu normal.

“Dalam sebulan paling hanya tiga kali untuk saat ini. Kalau dalam waktu normal minimal 10 kali, bahkan bisa 20 kali, atau bahkan bisa satu bulan penuh, jalan terus,” kata Sanigreh.

Tidak hanya Sanigreh, pelaku usaha jasa rental lainnya di kabupaten ini juga mengakui hal yang sama. Seperti yang disampaikan warga Kelurahan Lawangan Daya, Kecamatan Pademawu, Pamekasan Dedy Priyanto.

Dedy mengaku, sejak penyekatan Jembatan Suramadu diberlakukan, dan pemerintah mewajibkan semua warga yang hendak melintas di jembatan sepanjang 5,4 kilometer di rapid test, penyewa mobil rental miliknya turun drastis.

“Karena semua yang bepergian khawatir, dan di samping itu, biayanya juga tinggi, karena harus di rapid test dulu, meskipun tujuannya bukan Surabaya, atau hanya sekadar melintas di Surabaya,” kata Dedy.

Lihat juga...