Pengembang Rumuskan Solusi Dampak Lingkungan Pasar Kranji Bekasi
Editor: Koko Triarko
“Saat ini semua terkait keluhan lingkungan tersebut, tengah dirumuskan. Nanti dibahas lagi bersama,” tegas Iwan.
Sebelumnya, beberapa perwakilan warga dari kompleks Depnaker Trans yang berdampingan langsung dengan lokasi Pasar Kranji, mendatangi kantor Camat Bekasi Barat untuk meminta solusi terkait dampak lingkungan dari aktivitas revitalisasi Pasar Kranji. Oleh Camat Bekasi Barat, pihak pengembang dan warga didudukkan bersama untuk mencari solusi.
Novardi Rahim, perwakilan warga Depnakertrans, mengakui apa yang menjadi kekhawatiran warga sejak 2019 sebelum pelaksanaan revitalisasi pasar terlaksana, semua terjadi. Seperti kebisingan, limbah dan lainnya akibat Pembangunan Tempat Pasar Sementara (TPS).
“Kami sudah sampaikan langsung selaku warga menolak dengan adanya TPS yang dibangun menempel dengan rumah warga, dan limbah pasar yang menyebabkan udara tak segar karena bau, serta suara bising yang muncul sejak pukul 03.00 dini hari,” ujarnya berharap solusi tidak berlarut.
Menurutnya, apa yang menjadi kekhawatiran warga jika tembok terlalu menempel dengan pemukiman warga, selain kebisingan adalah kekhawatiran jika terjadi kebakaran. Seharusnya pengembang dari awal berkomunikasi dengan warga, jangan setelah ada keluhan begini baru direspons.
Pantauan Cendana News di Pasar Kranji, sampah ditumpuk di tepi jalan raya berdampak pada bau menyengat bagi pengendara yang melintas. Bau menyengat dari beberapa meter sebelum melintas di lokasi pasar Kranji yang dalam pelaksanaan revitalisasi sudah tercium.