Organisasi UMKM Bantu Pelaku Usaha di Sikka
Redaktur: Muhsin Efri Yanto
“Bergabung di organisasi UMKM membuat saya bisa bangkit kembali setelah pandemi Corona membuat usaha saya sempat vakum,” ucapnya.
Selain pandemi Corona, serangan virus Demam Babi Afrika (ASF) membuat usaha ternak babinya mengalami kehancuran. Sebanyak 15 ekor babi miliknya mati dan sempat membuat dirinya stres dan malas ke luar rumah.
Ia merugi sekitar Rp50 juta hasil keuntungan yang harusnya diperoleh habis dalam sekejab termasuk modal usahanya.
“Saya mulai dengan modal awal Rp7 juta hingga terus berkembang tapi semuanya hancur dalam sekejap. Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga juga,” usapnya sedih.
Elis katakan, akibat pandemi Corona membuat pendapatan dari sektor pariwisata tidak ada sama sekali, usaha ternak juga rugi total tetapi ia tetap bangkit berusaha dari awal lagi.
Ia mengaku bersyukur sebab keluarganya mendukung sehingga modal usaha didapat secara swadaya dari anggota keluarga yang membuatnya belum meminjam dana dari lembaga keuangan.
“Saya di wirausaha memang sempat merasa berat dalam memasarkan produk sebab banyak bermunculan kafe atau kedai kopi.Konsep kedai kopi saya berbeda dan sama dengan berjudi tapi saya optimis tetap bisa sukses apalagi ada bantuan teman-teman pelaku usaha di organisasi UMKM,” ungkapnya.
Ketua Asosiasi Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Manengah Kabupaten Sikka (Akusikka) Sherly Irawati mengatakan, organisasinya merupakan wadah pelaku usaha untuk berbagi dan mengembangkan usaha.
Sherly sebutkan organisasinya selalu menyelenggarakan pelatihan bagi anggota agar bisa mengembangkan usahanya baik dari segi kemasan produk hingga kualitasnya.
“Kami juga membantu pelaku UMKM untuk mengurus izin usaha,kemudahan dalam mengakses modal lewat lembaga keuangan serta memasarkan produk anggota,” ungkapnya.