Lagi Tren, Tembakau Tingwe Jadi Peluang Bisnis Beromzet Besar
Editor: Koko Triarko
JAKARTA – Sebuah toko tembakau di Jalan Buni Raya, Munjul, Jakarta Timur, tak pernah sepi. Pembeli silih berganti datangan ke toko milik Maria itu untuk membeli varian rasa tembakau tingwe atau ngelinting dewe (melinting sendiri) sebagai pengganti rokok bermerek produksi pabrik.
Salah satunya, Lukman Widodo, yang mulai mengalihkan rokoknya ke tembakau yang dilinting secara manual. Mengingat rokok bermerek harganya terus naik.
“Saya beralih ke tembakau tingwe ini karena lebih hemat, rasanya juga beragam, bisa milih. Apalagi, di masa pandemi Covid-19 ini ya kita harus menghemat pengeluaran biaya hidup,” ujar Lukman, kepada Cendana News di toko itu, Selasa (29/6/2021).
Dengan merogoh uang Rp15 ribu, ia sudah dapat satu on tembakau tingwe yang bisa digunakan sebulan. “Ya, cuma harus ngelinting sendiri. Belajar dulu, liatin dan lama-lama bisa lebih praktis dan hemat,” ujarnya.
Pemilik toko tembakau, Maria, mengatakan tembakau tingwe atau ngelinting dewe saat ini sedang tren di Jakarta. Ini sebagai dampak mahalnya harga rokok.

Peluang ini pun ditangkap oleh suami Maria yang bernama Bejo (43), untuk mencoba merintis usaha tembakau tingwe.
“Ini peluang bisnis, berawal dari keluhan tentang harga rokok yang terus naik. Ada yang beralih ke merek lain dengan rasa yang kurang disukai. Akhirnya, suami saya terbersit untuk berjualan tembakau tingwe ini,” ujar Maria.