Bukit Soeharto Diproyeksikan Jadi Ikon Wisata Baru di Ponorogo

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

Terletak di kawasan perbukitan yang dikelilingi lembah sungai Morobangun, Bukit Soeharto ini awalnya hanyalah sebuah bukit biasa yang masuk kawasan Perhutani. Pada 1978 silam, Presiden Soeharto pernah singgah di bukit ini untuk melakukan kegiatan penghijauan atau reboisasi yang ditandai dengan pendirian monumen Soeharto. Sejak saat itu lah bukit ini disebut Bukit Soeharto.

“Awalnya luasan bukit ini hanya sekitar 0,7 hektare. Namun kemudian diperluas menjadi 6 hektar untuk pengembangan. Dimulai sekitar 2019, penataan Bukit Soeharto sebagai kawasan wisata ini terus dilakukan dengan dukungan penuh dari Yayasan Damandiri, pemerintah desa, pihak perhutani maupun warga sekitar,” katanya.

Salah satu hal yang juga diharapkan Didik, adalah keberadaan objek wisata Bukit Soeharto ini mampu mengubah paradigma masyarakat desa Badegan yang selama ini mayoritas bekerja sebagai petani untuk mulai mengembangkan potensi ekonomi dari sektor pariwisata. Sehingga mampu mengatasi persoalan kemiskinan yang ada.

Salah satu view di  objek wisata Bukit Soeharto di desa Badegan Ponorogo Jawa Timur, Jumat (11/06/2021). Foto: Jatmika H Kusmargana

Desa Badegan ini memiliki jumlah penduduk sekitar 973 kk atau 3.637 jiwa yang tersebar di 3 wilayah padukuhan. Mayoritas warga berkerja sebagai petani penggarap maupun buruh tani hutan. Hal itulah yang membuat tingkat kemiskinan di desa Badegan hingga saat ini tercatat masih cukup tinggi, yakni hampir mencapai 40 persen.

“Sejak adanya objek wisata Bukit Soeharto ini, banyak petani hutan yang akhirnya memutuskan untuk memulai usaha baru dengan berjualan makanan, minuman, atau menjadi tukang parkir, sehingga pendapatan mereka meningkat drastis. Hal inilah yang kita harapkan, dimana keberadaan objek wisata ini bisa memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, sekitar” katanya.

Lihat juga...