Budidaya Jambu Kristal Variegata Kian Digemari di Semarang
Editor: Makmun Hidayat
“Metode tabulampot menjadi pilihan masyarakat perkotaan, termasuk di Kota Semarang, karena tidak memerlukan lahan yang luas. Mereka bisa menanam buah di dalam pot, dan pot tersebut dapat diletakkan di depan rumah atau tempat lainnya. Jadi tidak perlu lahan yang luas,” tandasanya.
Meski demikian, jika dibudidayakan melalui tabulampot perlu lebih diperhatikan soal pemupukkan dan penyiraman. Hal ini penting karena akar tanaman dibatasi pot, sehingga tidak bisa mengakar jauh ke dalam tanah, untuk memenuhi kebutuhan air dan nutrisinya.
Terpisah, hal senada juga disampaikan petugas Urban Farming Corner (UFC) Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Semarang, Wahyudi saat ditemui di UFC Semarang, Senin (14/6/2021).
Dijelaskan, jambu kristal menjadi salah satu jenis tanaman yang paling digemari untuk dibudidayakan masyarakat, termasuk di Semarang.
“Selain mudah perawatannya, jambu kristal ini juga cepat berbuah. Apalagi jika diperbanyak secara vegetatif seperti stek, okulasi, sambung pucuk maupun cangkok. Dalam kurun waktu kurang dari enam bulan, sudah bisa berbuah,” terangnya.
Termasuk untuk jenis variegata, juga mudah dibudidayakan, karena sifatnya tidak berbeda dengan jambu kristal pada umumnya. “Perbedaannya hanya pada warnanya saja, misalnya ada corak warna putih atau kuning di sepanjang pinggir daun, kemudian buahnya juga belang, hijau putih,” tambahnya.
Terkait budidaya dengan tabulampot, Wahyudi menuturkan metode tersebut dapat dipraktekkan ke semua jenis tanaman buah, termasuk juga jambu kristal variegata.
“Untuk tabulampot jambu kristal, harus disiapkan pot tanam dengan ukuran yang besar. Hal ini karena kebutuhan nutrisi atau unsur hara pada tanaman tersebut, juga besar. Media tanam yang perlu disiapkan yaitu campuran tanah, pupuk kompos dan sekam padi, dengan perbandingan 2:1:1. Jika semuanya sudah siap, segera lakukan penanaman. Masukkan bibit jambu kristal ke dalam media tanam dan isi pot hingga penuh dan padatkan,” terangnya.