Penggunaan Bambu Tekan Biaya Budi Daya Rumput Laut dan Kerang Hijau
Editor: Koko Triarko
Satu batang bambu ukuran 6 meter bisa dipotong menjadi dua. Selain digunanakan untuk budi daya kerang hijau bambu digunakan untuk budi daya rumput laut. Tonggak bambu juga menggantikan sistem rakit apung dari drum yang mudah terbawa ombak. Satu hamparan area budi daya rumput hijau bisa mencapai luasan satu hektare.
“Nelayan budi daya dan tangkap mencoba alternatif media tanam yang efesien, meski murah, namun menghasilkan,” sebutnya.
Satu hamparan budi daya kerang hijau yang bisa dipanen bertahap memberi profit menjanjikan. Sekali panen, Amran Hadi bisa mengangkat sekitar lima kuintal kerang hijau. Per kilogram kerang hijau dijual di level pengecer seharga Rp10.000. Sementara jenis rumput laut bisa dijual Rp10.000 per kilogram dalam kondisi kering. Semua produk tersebut diperoleh dengan pemanfaatan bambu.
Biaya operasional yang bisa ditekan juga diakui Slamet, pemilik budi daya rumput laut dan nelayan tangkap. Sistem bubu kawat, bubu tancap, jaring hingga pancing rawe dasar memanfaatkan bambu. Jenis bambu hitam kerap menjadi pilihan untuk menjaga keawetan sekaligus lebih murah. Bubu kawat yang diperkuat dengan bambu menjadi alat penangkap ikan kerapu, lobster dan ikan sembilang.

“Bubu kawat diikatkan pada tonggak bambu, sehingga bisa diangkat saat mendapat hasil tangkapan ikan,” ulasnya.