Penanaman Kelor di Flotim Banyak yang Gagal

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

LARANTUKA – Penanaman kelor di beberapa areal di Pulau Solor, Adonara dan Flores Daratan di wilayah Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) banyak yang mengalami kegagalan karena kelor yang ditanam tidak tumbuh dengan baik.

“Informasi yang kami dapat dan saat kontrol ke lokasi, ada kelor yang belum ditanam di lahannya dan yang sudah ditanam pun banyak yang mati,” kata Bachtiar Lamawuran, warga Kelurahan Weri, Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT saat ditemui di rumahnya, Senin (17/5/2021).

Warga Kelurahan Weri, Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT, Bachtiar Lamawuran saat ditemui di rumahnya, Senin (17/5/2021). Foto: Ebed de Rosary

Bachtiar menyebutkan, lokasi penanaman kelor dilaksanakan di Kelurahan Waibalun, Kota Larantuka, Pulau Adonara dan Pulau Solor yang dikoordinir oleh Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Flores Timur.

Ia menambahkan, di Kelurahan Waibalun tanaman kelor belum ditanam di lahannya dan masih berada di tempat pembibitan sementara di 2 lokasi lainnya sudah ditanam.

“Informasi yang diperoleh kelor yang ditanam tersebut mati karena tidak ada dana untuk perawatan. Ini terjadi karena tenaga kerja yang menanganinya tidak dibayar upah Hari Orang Kerja (HOK),” ungkapnya.

Bachtiar menambahkan, apabila dilihat dari perspektif anggaran dengan menggunakan tolok ukur dan basis kinerja, maka bisa dikatakan proyek ini mengalami kegagalan.

Dengan demikian sebutnya, ada indikasi korupsi dalam proses pelaksanaannya karena di tengah pandemi Covid-19 ada oknum yang ingin memperkaya diri melalui proyek ini.

Lihat juga...