Muncul Klaster Desa di Banyumas dan Varian Baru India di Cilacap

Editor: Makmun Hidayat

Bupati Banyumas, Achmad Husein di Purwokerto, Rabu (26/5/2021). -Foto: Hermiana E. Effendi

“Ada belasan desa yang terpaksa harus diberlakukan lockdown lokal karena banyak masyarakat yang terkonfirmasi positif Covid-19. Sebenarnya saya sudah wanti-wanti jauh hari, agar momentum lebaran tidak menjadi titik balik merebaknya kembali Covid, karena kita sudah dua bulan berhasil meredam,” katanya.

Di saat Banyumas tengah disibukkan oleh penanganan klaster desa, di kabupaten tetangga, Cilacap ditemukan 13 ABK Kapal MV Hilma Bulker yang diketahui positif terkonfirmasi positif Covid-19 dari varian baru India B.1617.2. Dan sebanyak 33 tenaga kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilacap yang merawat ABK tersebut, juga dinyatakan positif Covid-19.

Temuan virus varian baru tersebut, membuat beberapa kabupaten di sekitar Cilacap segera menutup diri dan memberlakukan aturan ketat untuk arus lalu-lintas warga dari Cilacap.

Bupati Banyumas bahkan meminta agar Aparatur Sipil Negara (ASN) Cilacap yang bekerja di Banyumas dan juga warga Banyumas yang bekerja sebagai ASN di Cilacap, untuk sementara melakukan work from home (WFH). Dan untuk semua warga yang dari Cilacap diwajibkan melakukan rapid test antigen saat hendak masuk ke wilayah Banyumas.

Sampai hari ini, berbagai upaya penyekatan serta rapid test antigen secara acak, kembali digelar di berbagai pusat keramaian di Kabupaten Banyumas. Mulai dari cafe, restoran, pusat perbelanjaan, pasar hingga para pengendara di jalur perbatasan.

Bupati mengakui, jika terjadi lonjakan kasus positif kembali pascalebaran. Dan hal tersebut masih berlanjut sampai saat ini dengan temuan puluhan pemudik yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Lihat juga...