COVID-19 Varian India Diyakini Tidak Sampai Lumpuhkan Perekonomian Cilacap
Editor: Maha Deva
CILACAP – Dalam dua pekan terakhir, Kabupaten Cilacap menjadi perbincangan hangat, dengan temuan inveksi COVID-19 varian baru dari India, yang dibawa 13 ABK dari Philipina. Hal tersebut sampai membuat kabupaten tetangga, memutuskan untuk membatasi lalu-lintas masyarakat Cilacap.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamudji menegaskan, kemunculan virus varian baru tidak akan sampai melumpuhkan perekonomian Kabupaten Cilacap. Termasuk, meskipun ada kabupaten yang melarang warganya bepergian ke Cilacap dan sebaliknya. Namun, ia memastikan bahwa Cilacap tetap aman untuk dikunjungi. “Jangan takut untuk ke Cilacap, meskipun muncul virus varian baru dari India, tetapi sudah kita tangani dan isolasi dengan maksimal, sehingga tidak perlu khawatir dan takut untuk datang ke Cilacap. Kita juga menerapkan protokol kesehatan yang ketat di sini,” katanya, Sabtu. (29/5/2021).

Hal tersebut dikuatkan Tatto yang menyebut, beberapa investor tetap berdatangan ke Kabupaten Cilacap. Terakhir, ada investor yang menginvestasikan dana Rp108 miliar di Kabupaten Cilacap. Pernyataan tersebut, seolah ingin menampik imbauan dari Bupati Banyumas, Achmad Husein, yang meminta agar warga Cilacap yang bekerja di Banyumas, untuk sementara melakukan work from home (WFH) dan begitu pula sebaliknya.
Kebijakan tersebut demi meminimalkan kontak antara masyarakat Banyumas dengan Cilacap. “Saya sudah menugaskan Pak Sekda untuk berkoordinasi dengan Cilacap, supaya warga Banyumas yang bekerja sebagai ASN di Pemkab Cilacap diizinkan untuk WFH sementara waktu. Sebaliknya, kita juga memberikan izin ASN Banyumas yang dari Cilacap untuk WFH, semua itu demi untuk menjaga, supaya tidak terjadi penyebaran virus varian baru tersebut,” kata Bupati Banyumas waktu lalu.