Warga Adonara Tengah Bangun Jembatan Darurat Secara Swadaya

Redaktur: Muhsin Efri Yanto

Imanto menjelaskan, rata-rata stok pangan di Adonara Tengah berasal dari luar daerah termasuk dari Desa Waiwadan, Ibukota kecamatan Adonara Barat.

“Ketika jembatan putus maka para pemilik kios di Adonara Tengah yang biasanya mengambil barang kebutuhan dari Waiwadan Ibukota Kecamatan Adonara Barat kesulitan akses transportasi,” sebutnya.

Imanto menambahkan, untuk BBM sendiri dia mengaku di kiosnya stoknya sedikit sekali dan masih dijual dengan harga normal sementara pedagang lainnya menjual dengan harga yang tinggi.

Dia mengakui pedagang terpaksa menjual dengan harga tinggi Rp25 ribu per liter karena mengambil dari pedagang di Kota Larantuka, Ibukota Kabupaten Flores Timur seharga Rp15 ribu per liter untuk premium.

“Pedagang menjual bensin dengan harga Rp25 ribu per liternya karena harga jual di Larantuka sehari setelah bencana, Senin (5/4/2021) sudah mengalami kenaikan,” terangnya.

Disaksikan Cendana News, warga yang tidak membawa sepeda motor melintas melewati jembatan di darurat di lokasi jembatan lama yang terputus.

Sementara warga yang menggunakan kendaraan roda dua melintas melalui jalan dan jembatan darurat di sebelah timur jembatan yang terputus.

Lihat juga...