Vigili Paskah, Uskup Mengajak Umat Hidupkan Nilai Luhur Keluarga Kristiani 

Editor: Mahadeva

LAMPUNG – Malam perayaan Paskah atau Vigili Paskah, dirayakan umat Katolik di Lampung dalam kesederhanaan. Meski sederhana, kekhusukan tetap terlihat di sejumlah gereja di Bandar Lampung, Sabtu (3/4/2021).

Perayaan vigili paskah digelar khidmat oleh RP Yohanes Samiran, SCJ di kapel keuskupan Tanjungkarang. Perayaan vigili Paskah dilakukan dengan pembatasan jumlah umat. Perayaan vigili Paskah, diawali dengan liturgi cahaya saat lilin dinyalakan. Lilin Paskah, adalah simbol penerangan, menjadi simbol Kristus yang bangkit dari kematian. Selanjutnya seluruh liturgi bacaan perjanjian lama hingga perjanjian baru penyelamatan Paskah dikidungkan dengan lagu meriah atau exultet.

Meski dilakukan secara virtual, Romo Yohanes Samiran menyebut, umat tetap bisa menyalakan lilin di rumah masing masing. Dalam homilinya, romo Yohanes Samiran menyebut, perayaan vigili Paskah identik dengan liturgi lengkap. Perayaan vigili Paskah, menyimbolkan kegelapan menuju terang. Suasana terang tersebut dinyalakan dari lilin paskah, yang merupakan cahaya dunia.

RP. Yohanes Samiran, SCJ pemimpin ekaristi vigili atau malam Paskah di kapel Keuskupan Tanjungkarang, Bandar Lampung secara virtual, Sabtu (3/4/2021) malam – Foto Henk Widi

Kegelapan, menjadi tanda dosa manusia yang diselamatkan melalui kebangkitan Yesus Kristus. “Semua orang Katolik pernah melakukan janji baptis, menyimbolkan kesanggupan, kepercayaan untuk meninggalkan dosa namun kenyataannya terang itu padam dan berbalik kembali pada dosa sehingga perlu untuk bisa mengubah kegelapan menjadi terang melalui kebangkitan Yesus Kristus,” terang RP Yohanes Samiran, SCJ di kapel keuskupan Tanjungkarang, Sabtu (3/4/2021) malam.

Lihat juga...