Terdampak Banjir Bandang, Adonara Barat tak Tersentuh Bantuan

Redaktur: Satmoko Budi Santoso

“Air menerjang dari gunung dan melalui saluran air membawa material  tersangkut di jembatan di pinggir kampung. Karena jembatannya sempit  air meluap menggenangi rumah warga,” ungkapnya.

Selain itu warga Desa Duwanur lainnya, Abdulrrahman Hamzah, menambahkan, wakil bupati Flores Timur sempat berhenti sebentar di Posko Croweriang saat hendak menuju Kecamatan Ile Boleng.

Dirinya mengaku kesal sebab sudah memasuki hari kelima pasca terjdainya banjir bandang, tidak ada aparat pemerintah kabupaten yang datang melakukan pendataan jumlah warga terdampak dan kerusakan yang ditimbulkan.

“Kami merasa dianaktirikan sebab sampai sekarang sudah hari kelima setelah bencana, tidak ada aparat pemerintah kabupaten yang datang mendata dan memberikan bantuan,” sesalnya.

Abdulrrahman mengakui, pihaknya sangat membutuhkan bantuan bahan makanan serta alat berat untuk membersihkan material lumpur yang menggenangi rumah warga dan jalan.

“Kami berharap agar pemerintah bisa melebarkan jembatan di dekat desa kami, sehingga saat terjadi banjir air bisa mengalir melewati jembatan dan tidak meluap ke pemukiman warga,” pintanya.

Disaksikan Cendana News, saat melintasi kecamatan ini terlihat material banjir berupa lumpur masih menggenangi rumah warga dan jalan raya utama satu-satunya, menuju kecamatan di wilayah timur Pulau Adonara.

Warga berinisiatif membuka posko pengungsi untuk menampung bantuan dan menyalurkan kepada warga yang terdampak. Sebab bantuan dari pemerintah tidak pernah kunjung tiba.

Lihat juga...