Patung Kayu Berbahan Akar Pohon Jati Tembus Pasar Eropa
Editor: Koko Triarko
Untuk pembuatannya, pihaknya membutuhkan waktu sekitar delapan minggu untuk membuat produk dalam satu kontainer 20 feet, berisi delapan buah patung. Sejauh ini, negara tujuan patung-patung karyanya tersebut sudah mencapai pasar Eropa dan Amerika, hingga kawasan Asia serta Australia.
Tidak dapat dipungkiri, tingginya permintaan pasar, terutama sebelum pandemi covid-19, membuat produknya banyak dicontoh dan dipalsukan. Caranya dengan membeli produk hasil karyanya, kemudian patung tersebut dibongkar dan dicontoh, termasuk kerangka patung sebagai penempelan akar kayu jati.
“Mereka yang mencontoh ini buyer dari luar negeri. Namun meski dicontoh, ada satu hal yang tidak bisa ditiru, yakni passion atau hasrat dari patung. Ketika kita membuat patung, ekspresi atau suasana hati si pembuat akan terekam pada patung yang dihasilkan, sehingga patung tersebut seolah hidup dan berkarakter,” terangnya.
Selain itu, akar kayu jati juga dapat bertahan bertahun-tahun di segala cuaca dibandingkan menggunakan bahan lainnya. Ghofur pun berani menjamin jika produk patung buatannya dapat kokoh dan bertahan hingga 20 tahun.
“Perlu diketahui, akar kayu jati yang digunakan benar-benar apa adanya. Dalam artian kita tidak membentuknya, jadi apa adanya. Agar sesuai dengan pola yang kita inginkan, kita cari akar yang sesuai. Tidak mudah memang, namun justru ini menjadi ciri khas dan daya jual. Selain itu, kayu yang digunakan ini jenis jati tua yang sudah bertahun-tahun terpendam dalam tanah,” paparnya.
Sementara, salah seorang penggemar patung kayu, Heri Setiawan, mengakui jika produk patung dari akar kayu jati memiliki karakteristik yang unik dan menarik.