Optimalkan Mesin Pendingin, Jaga Kualitas Pengawetan Ikan
Redaktur: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Permintaan bahan baku ikan laut untuk kuliner dipengaruhi ketersediaan bahan. Sebagai cara tetap menjaga pasokan agar berkualitas, pelaku usaha memakai mesin pendingin.
Karimin, penyedia ikan giling di Pasar Gudang Lelang, Teluk Betung, Bandarlampung mengaku, mesin pendingin digunakan sebagai penyimpan ikan segar dan ikan giling.
Mesin pendingin sebut Karimin mengawetkan ikan hasil tangkapan yang dibeli dari nelayan. Selama Ramadan, permintaan ikan giling sebutnya meningkat lima kali lipat.
Normalnya ikan giling yang disediakan mencapai 100 kilogram per hari. Namun selama Ramadan ia menjual 500 kilogram ikan giling per hari. Jenis ikan baji baji, tenggiri, jolot, kurisi, kuniran paling banyak digunakan.

Strategi agar tetap memiliki stok bahan ikan giling, Karimin menyediakan lima mesin pendingin. Mesin pendingin pertama digunakan untuk ikan yang utuh.
Empat pendingin lain digunakan sebagai penyimpan ikan yang telah digiling. Bermodalkan mesin penggiling, pengemas, timbangan dan mesin pendingin usahanya dijalankan sejak sepuluh tahun silam.
“Saya memiliki beberapa titik penjualan ikan giling untuk menjangkau banyak konsumen pada bulan Lebaran karena daging ikan giling jadi salah satu produk yang digunakan untuk membuat kuliner takjil, sehingga perlu disediakan dalam kondisi segar,” terang Karimin saat ditemui Cendana News, Selasa (27/4/2021).
Karimin bilang, ikan giling tenggiri paling banyak dicari meski harga Rp100.000 per kilogram. Bahan ikan giling jenis lain berupa baji baji dijual Rp30.000 per kilogram, ikan kuniran Rp40.000 per kilogram, jolot Rp30.000 dan kurisi Rp35.000 per kilogram.